Selasa, 11 Februari 2014

Proses Menyapih Razka

Tanggal 27 Januari 2014 alhamdulillah Razka genap 2 tahun bersamaan dengan proses penyapihan Razka. Ternyata benar kata ibu-ibu di forum, proses penyapihan adalah proses yang mengharukan. Keikhlasan dan rasa tega memang sangat berperan dalam proses penyapihan. Beberapa malam ia tidur begitu rewel dan gelisah. 
Razka : "Bunda, mimi" (sambil buka-buka baju saya)
Saya : " Mimi bunda sudah habis sayang, minum air putih ya"
Razka.....(menangis langsung panggil2 eyangnya, sudah capek? tidur deh), begini keadaan malam-malam selama proses penyapihan. Pernah suatu malam, saya gak tega dan hampir memberikannya lagi, tapi ayahnya langsung bisiki Razka kalau mimi bundanya sudah habis. Alhamdulillah ia mengerti dan berkata "mimi bunda habis", then? langsung bobok lagi. (ajaib banget, ia mulai ngerti dan nurut #tariknafaslega )

Malam-malam berikutnya pun ia sudah tidak minta menyusui lagi. Kalau teringat menyusui, ia langsung berkata "mimi bunda habis". Hingga sekarang pun ia suka bilang mimi bunda habis. Mungkin kalimat itu yang ia ingat dan mengerti. Terkadang ia suka berpura-pura mendekap pada saya dan menempelkan mulutnya..."mimi bunda habis" sambil tersenyum. hihihii...alhamdulillah kamu sudah ikhlas ya nak, proses memberikan pengertian penyapih untuk razka hanya butuh 1 minggu. Akan tetapi, setelah dalam waktu satu minggu itu ia tiba-tiba demam. Demam yang tidak diawali batuk pilek, luka atau apapun. Tiga hari ia demam, dengan kisaran suhu 38 - 39,8 derajat. Di hari keempat Razka demam, saya bawa ia ke RS karena kuatir akan penyakit DBD yang sedang mewabah. Razka termasuk anak yang histeris diperiksa dokter, ketika diperiksa suhu dan BB di meja suster pun ia membuat kehebohan, setiap mata tertuju pada kami yang memcoba membujuknya. Hal yang sama pun terjadi di dalam ruang periksa dokter. Padahal di dalam ruangan dokter anak tersebut banyak mainan mobil-mobilan dan wallpaper karakter anak. Tetap saja ia nangis kejer hingga dokter kesulitan memeriksa seluruh tubuhnya. :) #anakpintar

Kesimpulan dokter pun, ia tidak bisa mendiagnosa apapun karena tidak ada pilek, batuk, area mulut pun tidak ada keluhan (sariawan), bercak-bercak merah pun tak ada, semua tubuh terlihat normal. Hingga dokter meminta saya untuk observasi dalam 1 hari lagi jika masih demam, lusanya di cek lab untuk mengetahui lebih lanjut. Kemudian kami pulang dengan membawa obat parasetamol dan antivirus. Berdoa semoga hari esok demamnya sudah hilang. Alhamdulillah, keesokannya pun ia sudah berkurang demamnya dan nafsu makan kembali normal. *mungkin ia terkena roseola infantum, tapi tak keluar becak merah :), mungkin ia kangen dengan ritual mimi, mungkin ia mau tambah pintar, ah yasudahlah yg terpenting ia sudah sembuh dan sehat :D.

Seminggu ia sembuh dari demam dan ternyata ia demam tinggi lagi T_T, gejalanya sama seperti sebelumnya tidak ada tanda-tanda yang mengawali ia demam. Kenapa lagi ini? tetep yang dikuatirkan DBD karena di sekitar rumah sudah ada 2 org yang terkena DBD. Observasi hingga 3-4 hari kedepan. Hari keempat demam pun hilang dan muncul bercak merah roseola infantum. #phuff sedikit lega, kalau eyangnya bilang sakit tampak. Sudah ya nak, jangan mengejutkan dengan demam lagi. hihihihi *doanya orangtua kan gituh. hehehhee.

#Proses penyapihan yang tidak terlalu lama walaupun mengharukan diikuti dengan sakit demam, semoga bunda dan Razka sama-sama ikhlas dan bahagia ya, karena 4 bulan kedepan bunda punya pe-er lagi untuk menyusui adik Razka, insha Allah. Love you Razka dan #babyL yang masih dalam kandungan bunda, Insha Allah :*