Kamis, 12 April 2012

ALKIANO, JUMAT 27 JANUARI 2012

Kangen dengan Anugerah Terindah, lama rasanya saya tidak berkunjung ke sini apalagi posting semenjak melakukan persiapan kelahiran Alkiano. Bulan Januari 2012 adalah bulan yang saya tunggu-tunggu selama 9 bulan. Alhamdulillah di akhir bulan putera pertama kami lahir dengan selamat. Drama memiliki Razka adalah anugerah terindah saya dan suami. Setelah 10 bulan dari usia pernikahan kami, akhirnya kami diberi kepercayaan oleh Allah SWT untuk memiliki anak yang soleh. Amin.

Flashback, selama 10 bulan itu kami selalu menunggu kehadiran buah hati. Dimana setiap bulannya harus harus menghadapi kenyataan bahwa usaha kami belum berhasil. Sehingga di bulan ke 8, saya memutuskan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi di salah satu RSIA di daerah Tanah Abang. Alhamdulillah hasilnya normal, tidak ada sesuatu yang menghalangi kami untuk memiliki anak, tinggal menunggu ketentuan Allah SWT saja. Doa dan usaha terus kami lakukan, hingga akhirnya di bulan Juni 2011 saya dinyatakan hamil. (wuiiihhh....senengnya gak ketulungan :)).

Bulan ke bulan, saya sangat menikmati kehamilan. Alhamdulillah keluhan saya hanya sakit punggung yang benar2 saya nikmati, saya sangat menjaga sekali kehamilan saya kala itu (mengingat lamanya ingin hamil, padahal 10 bulan menunggu tapi bagi kami itu lamaaa sekaliii, apalagi klo udah ada omongan orang " kapannnnnnn hamillllllllllllll?" hayaaah itu kalimat yang membuat saya sedih :D).

Di usia memasuki 7.5 bulan, posisi mybaby dalam keadaan abnormal (sungsang). Dokter menganjurkan terapi knee chest, dan itu saya lakukan setiap hari demi cita-cita untuk proses kelahiran normal. Kontrol di bulan ke 8 pun, posisi baby masih tetap sungsang, lanjut segala cara dilakukan mulai dari jalan pagi, nungging, ngepel lantai, renang. Hingga akhir kontrol pun ternyata baby masih dalam keadaan sungsang. Sedih banget rasanya ketika dokter mengatakan jika tidak turun juga, SC adalah jalan keluarnya. Hikssssss.....

Mengingat ini adalah anak pertama/kehamilan pertama, dokter belum tahu apakah panggul saya luas, apakah saya kuat ngeden karena bayi sungsang jika dilahirkan normal hanya butuh waktu 5-7 menit saja kepala harus sudah keluar, jika dalam waktu itu tidak keluar juga kemungkinan terburuk bisa terjadi karena tali pusat terhimpit antara panggul dan kepala si baby, sedangkan tali pusat adalah sumber oksigen untuk si baby. Jalan terakhir jika tidak keluar juga dalam waktu itu, tangan dokter akan masuk dan menarik mulutnya agar keluar. (huaaaa...gak tega deh. mulut bayi sekecil itu. Egois sekali klo saya tetap maksa normal T_T). Tetap dokter menyerahkan sepenuhnya pada saya.

Dengan segala pertimbangan selama 2 minggu sebelumnya, karena memang sudah diindikasi sungsang. Saya dan suami sudah membicarakan baik buruknya, apa yang terbaik buat saya dan baby, sholat tahajud, minta dukungan keluarga besar. Akhirnya jam 23.00, 26 Januari 2012 saya diobservasi dan mulai puasa. Perasaan antara sedih dan gembira, sedih karena saya akan melahirkan dengan proses ceasar dan bahagia krn saya akan melihat buah hati tercinta. Jam 12.00 selesai observasi, kemudian saya harus istirahat di kamar inap. (Alhamdulillah saya ditempatkan di kelas 2, padahal saya bayarnya kelas 3. Subhanallah rezeki anakku mau lahir ada aja, Insya Allah sesuai namamu nak, Razka = anugerah/rezeki. Amin ). Pukul 04.00, 27 Januari 2012 saya sudah harus siap dan turun ke kamar bersalin. Dalam waktu 4 jam saya tidak bisa tidur, karena memikirkan persalinan saya dan karena dingin banget ruangannya...bbrbrbrbrrrrbb frezzeeeee ). Akhirnya jam 03.00 saya mandi, dilanjutkan sholat tahajud. Memohon kepada-Mu ya Allah, bahwa ini adalah restu-Mu, kehendak-Mu, jalanku melahirkan Razka, dan kehendak-Mu bahwa Razka lahir di dunia ini, tentunya semoga operasi persalinan saya berjalan lancar. (moment ini air mata saya mengucurrrrr, entahlah saya merasa bahwa ini adalah sholat tahajud paling khusyu dan sedih bahagia.

Pukul 03.30, 27 Januari 2012 perawat sudah memanggil saya untuk bersiap. Ditemani oleh dua orang tercinta (Suami dan Mama) membuat langkah saya menuju kamar bersalin bersemangat, bahagia, senang, bersyukur, tentunya deg-degan takut karena ini pertama dalam hidup saya. Ketika sampai di ruang bersalin, suami dan mama tidak boleh masuk. Di sana, saya berganti pakai. Tak ada satu pun benda yang menempel di tubuh kecuali baju hijau itu.

Jarum-jarum satu per satu mulai disuntikan di tubuhku. Satu tusukan jarum yang sangat sakit bagiku ketika bidan menyuntikkan tes alergi di bawah kulit tangan kiri. Masya Allah itu jarum tersakit bagiku (Ya Allah gak mau lagi..hikssss). Persiapan sudah selesai, dan jam 05.00 WIB dokter sudah siap, sempat menyapa " Rin, bisa tidur gak?". Hayaaahh dok, mana bisa...:D. Sebelum saya dibawa ke ruang operasi, suami dipanggil oleh perawat. "Rina, hayoo minta izin dulu ama suami". Dari balik tembok muncullah suami saya, huaaaaa disitu saya nangis. hikssss...macam drama...:((. Suami membacakan doa dan menyemangati saya. i love u sayang.

Eng..i...eng.....masuklah saya ke ruangan operasi. "OOOoooo...ini toh ruang operasi, bau nya sih harum, disambut lagu shania twain...hayaaahhhh romantis sekaliiii, hanya terdengar suara crew yang akan membedel saya, suara mesin detak jantung" . Dokter anestesi mulai beraksi, disuntikkanlah anestesi di tulang ekor saya. Mmmmhhmmmm...hampir 3 kali gagal, so 3 kali suntik. Pasrahhhh wae lah. Dokter n tim mulai bertanya pada saya " hayuuu..coba kakinya diangkat", " duh, kok kesemutan sih dok", "banyakk ya semutnya" (gubbraakkkkk...). "coba angkat lagi, goyang-goyangin". "Kok gak bisa dok" (jawab saya mulai dengan nada lemah dan ngantuk). Dan Dokter Suci mengasih aba-aba ke saya, "Kita mulai ya Rin". Ekspresiku hanya mengangguk dan tentunya Bismillah, doa2 terus hingga akhirnya saya merasa seperti fly. hahahhahahaa...ngantuk dan lemas.

Saya coba fokus mendengarkan lagu-lagu romantis dan sekali-kali memalingkan wajah ke kiri dan kana, mendengar percakapan dokter2 yang sedang bekerja ( ini kakinya di bawah....kayaknya gede ini bayi....blablabla) . Dan tepat setengah jam berlangsung 05.38 WIB saya mendengar suara tangismu nak. Alhamdulillah. Air mata bahagia saya menetes. "Rin, ini anakmu udah lahir" dr. Suci said. Dokter anaknya pun memberitahu saya yang dalam keadaan setengah sadar "Bu, selamat ya udah lahir anaknya". Setelah itu kira2 satu menit, Razka IMD padaku. Huaaaaaa......bersyukur banget. Saya melihat buah hati yang selama 19 bulan ditunggu2. Mungil, merah, lucu. Dengan instingnya Razka mencari puting saya ketika perawat menidurkannya di dada saya. Dan Alhamdulillah Razka langsung mimik. Dalam keadaan fly saya menatapi wajahnya yang imut. Bidan said "Sudah ya bu IMDnya, bayinya mau diselimuti supaya tidak kedinginan".


Ucap syukur tidak henti-henti dalam benak saya. Tidak menyesali diri lagi bahwa saya tidak bisa melahirkan normal. Yang penting Razka lahir dengan sehat, sempurna. Bagaimana klo saya maksa normal dan ternyata hal buruk terjadi, mungkin saya akan menyesal seumur hidup. Tidak..tidak. Ini jalan terbaik, Razka hidup ke dunia dengan proses ini adalah kehendak Allah SWT. Razka hidup adalah Takdir Allah.

I Love You, nak. MUHAMMAD RAZKA ALKIANO yang artinya Anak Laki-laki Rina dan Tejo yang terpuji seperti Nabi Muhammad SAW dan membawa rezeki/anugerah. Amin ya Allah. Kami memakai kata Muhammad, karena kami bernadzar apabila saya hamil dan melahirkan anak laki-laki maka akan diberi nama dengan awalan Muhammad. Alhamdulillah nadzar kami terbayar. Terima kasih ya Allah.
Lahir Hari Jumat, 27 Januari 2012
pukul : 05.38 WIB
BB lahir : 3540 gram
PB lahir : 51 cm