Jakarta-Pemalang, 25 Desember 2013
Liburan akhir tahun 2013 kali ini, saya dan keluarga memilih ke Gunung Bromo. Awal cerita orang tua meminta diantar ke kampung halamannya di Pemalang, Jawa Tengah. Dari Jakarta ke Pemalang ditempuh dengan 8 jam perjalanan mengunakan mobil. Itu waktu perjalanan yang normal atau bisa dibilang lancar jaya karena berangkat dari Jakarta jam 2 pagi tanggal 25 Desember 2013, senangnya lancar. hehehe, karena sebelumnya sudah membayangkan pantura akan macet total di high season ini. :D. Jam 10 sampai di rumah adik dari mama saya, singgah di Pemalang hanya sebentar karena saya dan keluarga harus melanjutkan perjalanan ke Surabaya melalui Pekalongan dengan kereta api Sembrani jam 00.24 tanggal 26 Desember 2013. Jam 3 sore kami berjalan-jalan dahulu ke Kota Pemalang, syukurnya rumah bule tidak jauh dari kota jadi kami cukup naik becak. Razka saja sampai tertidur lelap di becak karena angin sawah yang aduhai bikin ngantuk. Kami mampir ke Pasar Pemalang untuk membeli snack favorite kalau kesini yaitu pilus gurih dan dodol khas Pemalang yang menurut kami ini enak banget. hehehe. Sebenarnya banyak snack daerah sini yang enak-enak dan tentunya beda dengan yang ada di Jakarta tapi karena waktu liburan kami masih panjang dan mengingat mobil bagasi mobil takut overload jadi hanya sekedarnya saja membeli snack khas disini. Setelah dari Pasar Pemalang, lanjut ke Toserba Basa. Disini kami membeli keperluan buat di kereta nanti malam. Urusan di Kota Pemalang sudah selesai, lanjut kami naik becak untuk mengunjungi rumah saudara-saudara dari mama saya yang beda desa, kemudian orang tua saya melanjutkan pemakaman nenek dan kakek sedangkan saya dan kakak memilih pulang ke rumah bule karena ingin mandi dan berkemas.
Tepat jam 21.00 kami berpamitan untuk melanjutkan perjalanan ke Pekalongan. Sebenarnya masih rindu dengan kampung halaman orang tua saya ini, apalagi masakan khas bule saya yang enak banget membuat betah berlama-lama disini. Seperti soto Grombyang, telembuk tepung (ini favorite saya banget), ayam kampung gorengnya yang empuk, sambal terasi, pecak ikan tenggiri. Mhmmm..maknyus deh. :)
Pemalang-Pekalongan, 26 Desember 2013, pukul 00.24
|
Stasiun Pekalongan dini hari #sepi :D |
Jarak tempuh normal Pemalang-Pekalongan adalah 2 jam dan benar alhamdulillah tidak macet jadi kami sampai di Stasiun Pekalongan jam 23.00. Niatnya mau kuliner dan hunting batik dulu di Kota Pekalongan, tapi apa daya gak inget waktu klo hari sudah malam, yang rata2 semua toko sudah tutup. hahaahaha (ya pasti lah udah tutup. :)) ). Akhirnya saya dan suami memilih untuk tidur di mobil sambil jagain Razka dan 2 ponakan yang terlelap tidur, sedangkan orang tua dan kakak-kakak saya pergi entah kemana. Tarif parkir inap di Stasiun Pekalongan untuk 3 hari adalah 15.000 (murah bukan? sedih klo bandingin ama Jakarta. hikhikhik). Disini lumayan banyak mobil dan motor yang parkir inap, jadi kami lumayan tenang meninggalkan mobil disini. Oia kenapa kami harus ke Stasiun Pekalongan? sedangkan di Pemalang juga sudah ada stasiun kereta. Tujuan liburan kami selain silaturahmi ke Pemalang adalah mengunjungi tempat wisata di Batu, Malang dan Gunung Bromo. Berhubung pembelian tiket kereta apinya mepet (super mepet malah, tanggal 24 Desember 2013 baru beli) jadi rute kereta api yang langsung turun di Malang Kota sudah sold out baik type eksekutif, bisnis, ekonomi AC sekalipun tidak ada bangku untuk 8 orang. Bangku yang tersisa rata-rata dari setiap kelas hanyalah 1 kursi, bahkan ada yang benar-benar sold out sodara-sodara. T_T. Akhirnya suami yang arrange perjalanan ini cari rute lain, dan pilihan hanya ada kereta api Sembrani (eks) Pekalongan-Pasar Turi (Sby) jam 00.24 pada tanggal 26 Desember 2013 dengan harga yang wow 457.500 bo!!! mihil yak. huhuhuhuu.
Pekalongan-Surabaya (Pasar Turi), 26 Desember 2013, pukul 07.00
Kereta telat 20 menit dari yang dijadwalkan. Mhmmm....20 menit sih. Tapi tetap aja judulnya telat. huhuuhu. Kereta yang kami tunggu-tunggu akhirnya datang dan alhamdulillah bisa segera istirahat di kereta. Lama perjalanan Pekalongan-Surabaya adalah 6 jam. Kami akan tiba di Stasiun Pasar Turi Surabaya jam 06.30. Berhubung kedatangannya tadi telat, jadi saya rasa pun akan telat sampai di stasiun Pasar Turi. Tertidur beberapa jam di kereta, terbangun karena mendengar suara adzan Subuh dari handphone dan melihat beberapa orang di kereta ada yang sudah bangun melakukan sholat Subuh di kursi masing-masing.
Ketika matahari sudah mulai muncul dan saya bisa melihat pemandangan di luar jendela kereta, rupanya sudah di daerah Cepu. Tidak lama lagi lah akan sampai di Surabaya. Senangnya ^_^. Jam 07.00 kereta Sembrani tiba di tujuan akhir. Dua ponakan dan Razka sudah segar dan lincah lagi :D. Sesampai di Surabaya kami sudah dijemput oleh supir rental yang dipesan suami dari Malang, dapat info mobil rental dari teman kerja suami yang asli orang Malang.
Sebelum melanjutkan ke Kota Malang, kami minta untuk melihat jembatan Suramadu yang konon tersohor itu, rugi donk udah sampai di Sby tapi gak mampir ke Jembatan Suramadu. hehehe. Tarif tol Jembatan Suramadu untuk mobil 30.000 dan motor 3.000. Bedanya jauh ya. :D. Kondisi pagi itu di jembatan Suramadu cukup sepi. Jalur mobil dan motor dibatasi oleh pagar yang cukup tinggi jadi cukup mengurangi angka kecelakan disini. Menyebrang Surabaya-Madura hanya ditempuh dalam waktu 15-20 menit (persisnya lupa, karena euforia yang berlebihan jadi gak pantengin jam. huehuehue. mudah-mudahan benar karena memang terasa sebentar banget dengan jarak tempuh yang normal). Sampailah kami menginjak pulau Madura. hohohooho. begitu keluar tol disuguhkan dengan deretan kios yang menjual aneka oleh-oleh khas Madura seperti kuda-kudaan (kuda lumping), baju stripes hitam-putih atau merah-putih, kaos sablon khas Madura, dsb. Disini masih banyak hamparan tanah yang kosong dan terlihat gersang, katanya jarak dari jembatan Suramadu ke pusat penduduk sekitar 4 jam. Jadi kami memutuskan untuk kembali ke Surabaya.
|
Jembatan Suramadu |
Surabaya-Madura-Malang
Sudah diduga perjalanan darat kami dari Sby-Malang pasti terkena macet di daerah Porong, Sidoarjo (lokasi lumpur lapindo). Ini macet banget bo! like Jakarta Utara. hahahaha. Gersang dan panas. Dari Surabaya-Sidoarjo ada akses tol yang lumayan lancar, berhubung kakak penasaran dengan lokasi lumpur lapindo jadi mampir dulu kesini walaupun bermacet-macetan. Saran saya dari pengalaman kemarin, bagi yang melewati lumpur lapindo Sidoarjo, gak perlu lah parkir di area lokasi dan turun mobil karena banyak preman yang malak. Masa parkir mobil suruh bayar 20.000 kemudian orang itu tinggal pergi tanpa parkirin ketika hendak pulang dan naik ke tanggul untuk liat lumpur lapindo dijegat 3 orang berbadan besar dan dikenakan 1 orang 10.000. Yang benar aja????? Tangga naik ke tanggul pun gak safety (hanya rotan-rotan yang diikat tali serabut hitam).. duh kebangetan deh. Jadi no recommended. Sangat-sangat tidak recommended. Gak perlu penasaran, sama aja kayak di tv. Bagi wisatawan yang melintas lumpur lapindo Sidoarjo tak perlu mampir kesana yak. Rugi!!!! (Disana kami kena bayar parkir 20.000 itu pun sudah adu mulut dan yang naik ke atas tanggul hanya kakak ipar doank itu pun dia gak bayar tarif ke atas karena sudah membayar 20.000 yang kami rasa sudah sangat cukup atau lebih dari cukup. Gimana mau berkah kalau malak caranya. huhuhuhu...T_T
Perjalanan dari Sby-Malang kami tempuh begitu lama sekitar 6 jam, dua kali lipat dari normalnya. Kesan pertama kami terhadap kota Surabaya adalah seperti kawasan Kota/Asemka di Jakarta Utara, tol Sby-Sidoarjo pun seperti Tol Dalam Kota Tanjung Priok (banyak trailer kontainer. hehehe), Sidoarjo/Porong pun seperti kawasan KBN Cilincing. hehehehee..bisa aja bandinginnya, tapi ada benernya lho. :p Secara saya tinggal lama di daerah Jakut. :D.
Perjalanan yang cukup melelahkan dari Sby-Malang ini tapi sesampai di daerah Singosari, Malang kami diajak makan baso khas Malang Cak-kar. Nikmat dan makyusnya baso ini menghapus rasa lapar dan lelah. Lanjut perjalanan ke daerah Sawojajar, Malang, di daerah itu kami akan bermalam tepatnya di rumah teman kakak yang menawarkan rumahnya untuk kami tinggal semalam. Disana kami bersih-bersih dan beristirahat.
Kota Malang dan Batu, Malang, 27 Desember 2013
Esok paginya kami meluncur ke Hotel Aloha, Malang. Lokasi hotel ini sangat strategis, dekat dengan alun-alun balaikota Malang. Di Malang ada 2 alun-alun yaitu alun-alun balaikota dan kabupaten (Masjid Agung Kota Malang). Hotel kami pun tidak jauh dari Stasiun Kota Malang. Di sekitar Balaikota ada hotel Tugu yang terkenal mewah dan bagus, iya sih pernah lihat rate permalamnya paling murah 1,6 juta. aoaoaoao. :D . Kemudian kalau mau dekat alun-alun kabupaten, ada Hotel Pelangi pinggir jalan utama, Malang. Saya lupa ratenya, bisa cari di agoda.com. Intinya sih kalau yang mau cari hotel di kota Malang, tak perlu kuatir karena hotel banyak dan berdekatan. Hanya di highseason pesan jauh-jauh hari aja supaya dapat hotel yang kita mau. Kalau saya nginap di Hotel Aloha go show (kemarin malam keluar rumah di Sawojajar dan ke Alun-alun cari makan sambil cari hotel), alhamdulillah dapat. Rate nya 295.000/malam AC, tanpa AC 215.000 (kipas angin). Ketika tidur malam saya tidak pakai AC karena udara sudah dingin dan menusuk, jadi klo yang mau low budjet pake yang kipas angin saja udah nyaman. Hotel Aloha cukup bersih dan kamarnya besar.Tidak disediakan peralatan mandi, hanya dikasih 2 handuk dan breakfast. Stop kontak (aliran listrik) hanya ada 1 colokan, jadi saya beli extention colokan 5 lubang karena banyak gadget yang harus di-cas. :D
|
Penampakan sekilas kamar hotel Aloha Malang |
Jam 8 pagi kami siap-siap untuk pergi ke Jatim Park 2, Batu, Malang. Kali ini mobil diserahkan tanpa supir. Berbekal GPS dan plang petunjuk arah sampailah kami pada kota Batu. Jalanan saat itu lancar jadi kami hanya menempuh perjalanan 1 jam (sudah mampir isi bensin dan beli dunkin donat). Sepanjang perjalanan Kota Malang disuguhkan jejeran kampus Universitas negeri maupun swasta, disini begitu banyak universitas/perguruan tinggi yang dari terkenal dan bangunan yang bagus-bagus dan luas. Kesan saya terhadap kota Malang adalah kota yang bagus, adem, rapi, kuliner banyak, hotel banyak, mall banyak, top deh :D.
Rute dari alun-alun menuju Kota Batu pun tidak susah, begitupula dari gerbang selamat datang di Kota Batu ke Batu Night Spektakuler (BNS) dan Jatim Park 2 pun tidak susah dan banyak petunjuk arah menuju kesana. Lokasi BNS dan Jatim park tidak terlalu jauh, kalau dari arah Kota Malang, kita akan ketemu BNS terlebih dahulu di sebelah kanan kemudian beberapa meter ada Jatim Park 2 di sebelah kiri, tinggal belok kiri deh kita. Alhamdulillah perjalanan lancar. Memasuki kawasan Jatim Park 2 sudah terlihat banyak mobil parkir. Sampai disana sekitar jam 9 tapi sudah ramai, mungkin karena musim liburan.
Jatim Park 2 (Batu Secret Zoo)
Harga tiket terusan masuk Jatim Park 2 high season sebesar 100.000/orang atau tiket Jatim park 2 + Eco Green Park Malang (dalam satu kawasan) sebesar 120.000/orang. Kami hanya beli tiket yang Jatim Park 2, naik permainan apa pun sudah tidak bayar lagi, kecuali naik ATV dan naik Unta.
Nilai + Jatim Park 2 adalah :
- binatangnya bagus-bagus dan unik, beda banget ama Taman Safari Cisarua
- penataan lokasi setiap binatang tertata jadi pengunjung puas, tidak ada yang terlewat
- klasifikasi binatang nya sesuai/pas: jenis monyet, reptil, ikan, mamalia, dst.
- Adem, walaupun terik tapi udaranya dingin (ya iya kan di dataran tinggi. hohoho)
- setiap pintu selesai dari area bintang satu, ada yang jual makanan dan minuman, begitu seterusnya, jadi gak kuati kelaparan cari makanan susah
- dikunjungan kedatangan disuguhkan area binatang yang terkonsep rapi dan tertata.
- setelah itu alur jalan kaki berikutnya, memasuki kawasan fantasy. Disini banyak jenis permainan anak maupun dewasa. Area bermain air yang luas, playgroun yang luas, pertunjukan singa laut, rumah hantu, rumah 5 benua (semacam istana boneka), area ATV (bayar), area kuda poni, area unta (bayar), tempat makan yang banyak, musholah yang cukup besar, naik perahu, naik delman dst. banyak bo!!! :D
- Area berikutnya setelah Fantasy, menuju pintu keluar ternyata masih disuguhkan dengan area binatang-bintang buas seperti macam, harimau, singa, srigala, dsb. Memang sih ketika di area masuk pertama belum ketemu binatang-binatang buas ini, ternyata oohh ternyata di taruh di akhir perjalanan menuju pintu keluar. ooowww...owww rasa lelah berjalan jadi gak kerasa lagi, karena melihat binatang-binatang ini yang cukup aktif menjelang sore hari.
Nilai - Jatim Park 2 adalah :
- Karena lokasinya yang sangat luas jadi capek jalan kakinya. :D, kalau saya tidak salah sekita 24 ha lokasi Jatim Park 2 ini. Oia, disana ada penyewaan motor listrik 100.000/3jam meninggalkan KTP bagi yang tidak mau capek bisa menyewa ini.
Area wisata ini membuat kagum dan puas karena konsepnya yang sangat berbeda dengan yang ada di Jakarta atau Cisarua. Seharian rasanya tidak cukup hehehe...pemandangan gunung Pemandaran membuat lokasi ini semakin indah, apalagi udaranya yang sejuk. Dari usia tua hingga bayi seperti Razka (23 bulan) bisa menaiki wahana yang tersedia di sana. Tiket masuk 100.000 terbayar puas saat itu. Jam 6 sore kami meninggalkan Jatim Park 2 untuk menuju hotel. Hari sudah malam, jadi kami membatalkan untuk mengunjungi BNS yang memang sengaja dibuka untuk malam hari. :) ....gpp, artinya suruh ke Batu, Malang lagi. hohohoho
Bagi yang berada di Malang atau yang mau ke Malang, wajib mengunjungi Jatim Park 2 (Batu Secret Zoo). Ini salah satu tempat wisata di Batu, Malang yang wajib dikunjungi. Recommended, puas ajak keluarga kesini. ^_^. Pengen lagi. hehehehe
Jam buka Jatim Park 2 : 09.00-18.00
Malang-Tumpang-Gubuhklakah-Ngadas-Puncak Pananjakan-Gunung Bromo, 28 Desember 2013, pukul 01.00
Beberapa jam tidur dari sepulang Jatim Park 2, resepsionis hotel menelepon kalau tour guide gunung bromo kami sudah datang dan siap menuju puncak Pananjakan dengan mobil Hardtopnya. Walaupun terkantuk-kantuk tapi tetap semangat, Razka yang tertidur pulas sudah lengkap dengan baju gunungnya saya gendong. Dua ponakan saya yang masih bocah SD itu pun sudah semangat melakukan perjalanan dini hari.
Saya bernostalgia melalui jalur Tumpang-Ngadas untuk mencapai gunung Bromo, karena sudah tahu medan perjalanan disana seperti apa maka suami membawakan saya bantal supaya tidak terlalu parah mengenai benturan. Sekedar info saya sedang hamil 3 bulan. :) Kata suami, Bismillah aja ya Bun. :D (Ya ya ya...saya akan bernostalgia dan menikmati). Tak lupa donk bilang ke tour guide kalau saya sedang hamil untuk pelan-pelan dan hati-hati. hihihihiihii...Bagi anggota keluarga saya ini perjalanan yang mengerikan. hahahhaa.... Jalur ke Gunung Bromo melalui Malang-Tumpang-Ngadas adalah jalur paling advanture, samping jurang, jalan kecil dan rusak, menanjak, tak jarang jalan sangat amat rusak dan legok, sepi, dan dingin. Biasanya ini adalah rute yang dipakai para pendaki gunung Semeru. Beda kalau kita melalu Probolinggo.
Review dikit ya, ada 4 jalur menuju Gunung Bromo:
1. via Malang-Tumpang-Ngadas-Gunung Bromo (Jalanannya amat advanture, samping jurang, menanjak bukit, hanya mobil Hardtop/Jeep yang bisa lewat, kalau pun ada mobil pribadi lainnya kata si mas nya maksa :p, gak sayang ama mobil, kebentur-bentur dan medan yang seram. hehehe) , bagi yang berjiwa petualang wajib pakai rute ini, tapi kalau bawa keluarga sebaiknya jangan lewat rute ini, pada pucat. hikhikhik (dan ini yang terjadi pada keluarga saya. hehehe). Saya sudah dua kali pakai jalur ini. Kalau jalur ini kita melewati Bukit teletubies-Pasir Berbisik-Gunung Bromo-Puncak Pananjakan. (berbalik kalau dari Probolinggo).
2. via Pasuruan-Tosari. Saya belum pernah pakai jalur ini. sedikit info dari teman suami, katanya jalannya enak. Gak tahu kebenarannya. hehehe. Ada yang mau kasih review???? :D
3. via Probolinggo-Cemorolawang. Nah, kalau ini jalur paling umum ke Gunung Bromo, jalanan dari Probolinggo ke Cemorolawang bisa dilalui dengan mobil pribadi lainnya selain hardtop/jeep. Nanti begitu sampai di gerbang Taman Nasional Gunung Bromo, mobil di parkir dan ganti dengan hardtop untuk mencapai puncak pananjakan-kawah gunung bromo-pasir berbisik-bukit teletubies. Jalur ini saya belum pernah, tapi saya banyak dapat info mengenai jalur ini baik langsung maupun internet. Oia banyak hotel dan homestay di daerah ini. Jalur ini lebih dekat dengan kawah Gunung Bromo daripada jalur Malang.
4. via Lumajang. (saya belum pernah) dan belum dengar review langsung dari orang.
Alhamdulillah Razka it's oke dengan perjalanan dini hari dan suhu udara yang sangat dingin, ia tidak rewel dan begitu happy. Jarak tempuh Malang-Puncak Pananjakan sekitar 3 jam (jam 01.00-04.00). Di pos gunung Bromo di desa Ngadas, kami bayar tiket 10.000/orang. Bagi yang ingin melihat sunrise di puncak pananjakan jangan berlibur kesini di musim liburan sekolah (highseason) karena macet banyak hardtop menuju kesana. Kalau pun benar-benar ingin kesana sebaiknya berangkat lebih awal menuju pananjakan. Saya dan keluarga gak sampai Puncak Pananjakan, hanya sampai di Bukit Cinta kurang lebih 1 km di bawah puncak pananjakan. Masih bisa lihat sunrise tapi tak seindah di Pananjakan. Di bukit cinta pun ramai banget orang, bisa dibayangkan lebih ramainya di Pananjakan. Walaupun banyak orang, suhu disini tetep dingin dan menggigil, alhasil pesan mie rebus, pisang goreng, teh manis hangat di kedai pinggir jalan sekitar bukit cinta. hohohoho...enak. :p. Sholat Subuh pun kami lakukan duduk di dingklik penjual mie rebus, ada juga yang menggelar koran sebagai sajadah. Yang penting sudah ada nawaitu nya, pasrahkan kepada Allah SWT.
Matahari sudah muncul, pemandangan indah pun sudah terlihat, lantas kami melanjutkan perjalanan ke kawah gunung Bromo. Berbeda banget dengan tahun 2008 dan bukan musim liburan, Bromo dikunjungi oleh ratusan Hardtop wisatawan. Menaiki anak tangga untuk melihat kawah gunung Bromo pun antre, Suami dan Ponakan laki-laki saya, Revan yang menaiki anak tangga. Sedangkan saya, Razka, kakak dan neng Rara menunggu di bawah tangga. Mama, bapak dan kakak ipar menunggu di Hardtop. Jarak parkir hardtop ke bawah tangga Kawah Gunung Bromo sangat jauh untuk dilalui jalan kaki (lumayan pegal), namun banyak penyewaan kuda. Tarif liburan cukup mahal 100.000/kuda jarak hardtop-tangga kawah (pp). Razka bersama ayah dalam 1 kuda dan saya 1 kuda sendiri. Razka terlihat begitu senang karena memang ia menyukai kuda. Puas di kawah gunung bromo, lanjut perjalanan melewati pasir berbisik. Disini tempat syuting film Pasir Berbisik karya Christina Hakim yang terkenal itu. Konon begitu katanya. hehehe
Spot berikutnya adalah bukit teletubies. Dinamakan bukit teletubies karena bukitnya yang yang mirip dengan bukit yang ada di film teletubies. Bukitnya memang indah dan hamparan warna hijau yang segar. Subhanallah. Puas lihat keindahan dan kebesaran Allah SWT atas ciptaan-Nya yang begitu sempurna. Manusia sangat kecil dan tak ada apa-apanya dengan kebesaran dan kekuatan alam yang Allah ciptakan. Banyak bersyukur dan berdzikir atas kebesaran-Nya. Terima kasih ya Allah, saya bisa kembali kesini bersama keluarga kagum melihat kebesaran-Mu. Terima kasih juga buat suami yang arrange semua perjalanan ini, perjalanan dari Jakarta-Madura (se-Pulau Jawa dilalui dengan cara yang unik dan asik). Thank you Ayah #loveyou
|
Ceritanya menanti Sunrise :p |
|
G. Bromo (yang berasap), G. Batok (yang bentuk seperti batok dan masih utuh, gunung ini tidak aktif, G. Widodaren (yang terlihat panjang dan datar), G. Semeru (paling tinggi, dibelakang g. Widodaren) |
|
Lagi kedinginan di puncak pananjakan |
|
Bromo musim liburan, rame euy |
|
hanya mereka berdua yang sampai di atas kawah G. Bromo :D |
|
Razka Naik Kuda with Ayah |
|
Pasukan berkuda |
|
Bukit Teletubbies Bromo |
Bromo-Kota Malang-Surabaya, 28 Desember 2013, pukul 09.00-16.00
Turun dari Gunung Bromo jam 9 pagi, sampai di Hotel Aloha jam 11.30. Masih ada waktu 1,5 jam untuk mandi dan berkemas. Tepat jam 1 siang kami dijemput kembali oleh mobil rental menuju Stasiun Pasar Turi Surabaya. Jadwal keberangkatan kereta Harina (eko AC) adalah jam 16.00. Jujur cemas, apakah keburu jam 4 sudah ada di stasiun mengingat jalanan macet ketika kami dari Sby-Malang. Supir kami membawa kami begitu kebut, sungguh ini kebut banget sodara-sodara. hiksssss. Jarak waktu normal Malang-Sby memang 3 jam tanpa hambatan lampu merah, isi bensin, macet sebentar. Aduhai lah pokoknya. Saya merem saja, berdoa dan pasrah. Jlebbb...mumpung Razka pun bobok. Dan benar sampai di stasiun Pasar Turi jam 15.57, kereta Harina pun akan segera berangkat. Alhamdulillah sampai dengan sangat tepat waktu. Petugas di peron kereta sudah menyuruh kami bergegas. Ya Allah, rempongnya kami berlarian seperti dalam cerita di film atau sinetron ketinggalan kereta. hehehehee. Sembilan orang dari kami sudah naik kereta semua, petugas peron meniupkan peluit panjang yang artinya kereta akan jalan. Alhamdulillah, kami sudah berada di kereta Harina jurusan Sby-Bandung menuju Stasiun Pekalongan dengan jarak tempuh sekitar 6 jam, dijadwalkan akan tiba pukul 22.25 di Pekalongan. Suami pun menelepon supir rental yang membawa kami untuk mengucapkan terima kasih, karena tadi tidak sempat bilang terima kasih, saking sibuk dengan barang, anak, dan mengejar kereta. :)
Pekalongan-Jakarta, 28 Desember 2013, pukul 23.00
Sampailah kami di stasiun Pekalongan tepat waktu sekitar pukul setengah 11 malam. Selesai sholat Isya di Stasiun Pekalongan tanpa jeda kami melanjutkan perjalanan menuju Jakarta dengan si Innova yang kami tinggal 3 hari di stasiun Pekalongan. Alhamdulillah perjalanan menuju Jakarta lancar jaya, suami dan kakak ipar bergantian mengendarai mobil. Sampai di Cilincing, Jakarta Utara pukul 07.00 pagi. Alhamdulillah, perjalanan yang selalu dilakukan dini hari dan bisa dibilang tanpa jeda lama, kami tetap enjoy walapun capek. Terutama Razka, alhamdulillah tetap sehat dan riang. Kehamilan saya pun tidak ada keluhan dengan perjalanan yang panjang. Semoga engkau selalu sehat dan kuat di dalam kandungan bunda ya nak. :* and say thank you to Allah. Liburan akhir tahun yang menyenangkan. ^_^ cihuuuyyyyyy
Note: Bagi yang mau kontak person tour guide Gunung Bromo, Rental Mobil di Malang, no. tlp Hotel Aloha (ini sih bisa googling ya :p), bisa tanya saya ya. Ketika menulis ini, semua data ada di suami saya jadi nanti saya tanyakan ke beliau. ^_^ :)
Love Indonesia Tourism